Rabu, 28 November 2012

Jelang Panen Ikan Lele

       

        Saat akan memanen lele,peternak lele kerap menghadapi kematian lele dikolam pembesaran.Tingkat kematiannyapun cukup besar hingga mencapai 20%.Kematian lele ini sangat menyesakkan.Bayangkan dari 10.000 ekor bibit iakn lele yang disebar dalam
2 bulan lele yang bisa dipanen hanya 800kg saja.
        Bagaimana cara mengatasi masalh yang menimpa peternak tsb? Masalah ini timbul dikarenakan kadar amonia dalam kolam pembesaran terlalu tinggi.Biang keroknya dari pakan.Maklum saja banyak peternak yang ingin cepat-cepat ikan lelenya menjadi besar sehingga pemberian pakan berlebihan.Jadi sisa pakan tersebut menaikkan kadar amonia didalam kolam.
          Masalah ini bisa diatasi yaitu dengan cara mengganti air yang ada dikolam minimal 30% sampai dengan 50%.Yaitu tahapan langkahnya adalah dalam bulan pertama air diganti secara rutin sebanyak 3 kali dengan volume pembuangan 50% dan diganti dengan air baru.Dibulan kedua air diganti sebanyak 4 kali sebanyak 50% juga dan diganti dengan air baru.
          Penggantian air ini tentu saja akan mengurangi kadar amonia yang ada didalam kolam pembesaran.Cara seperti ini sama seperti cara pada pembesaran ikan hias air tawar.Hal ini dilakukan untuk mencegah ikan keracunan amonia.
          Untuk budidaya lele dilokasi sulit air dapat dilakukan dengan cara resirkulasi.Resirkulasi didalam kolam tidaklah sulit.Prosesnya sangat sederhana.Caranya adalah dengan memutarkan air dengan melewati filter sebelum air itu kembali ke kolam.Sama seperti filterisasi yang ada dikolam ikan koi ataupun aquarium ikan hias.Sebagai bahan filternya bisa digunakan spons dan arang kayu.Kedua bahan ini terbukti mampu menangkap kotoran sekaligus senyawa berbahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar