Kendala yang sering dihadapi oleh pembudidaya ikan lele adalah serangan hama dan penyakit ikan lele. Kerugian budidaya ikan lele
akibat hama biasanya tidak sebesar serangan penyakit. Meskipun demikian
kedua-duanya harus mendapat perhatian penuh, sehingga usaha budidaya
dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
Pencegahan
merupakan tindakan yang paling efektif dibandingkan dengan pengobatan.
Dengan padat penebaran yang demikian tinggi pada budidaya intensif, maka serangan penyakit dapat terjadi sewaktu–waktu, bahkan secara ekstrim dapat dikatakan tinggal menunggu waktu.
Monitoring
yang ketat dan konsisten merupakan langkah yang harus dikerjakan dalam
usaha budidaya yang modern. Monitoring tidak hanya dilakukan pada ikan
yang dibudidayakan saja, tetapi juga terhadap kondisi airnya.
Sebelum ikan terkena penyakit biasanya menunjukkan gejala–gejala terlebih dahulu. Gejala–gejala tersebut diantaranya adalah nafsu makan munurun, gerakan menjadi lambat, pengeluaran lendir yang berlebihan dan pada stadium selanjutnya akan terlihat perubahan warna, bahkan mulai ada luka pada tubuh ikan lele .
Semua
gejala ini dapat dilihat secara visual. Gejala ini sebenarnya tidak
hanya tampak pada ikannya saja, tapi juga kondisi airnya. Air kolam
tampak lebih kental atau pekat, akibat pengeluaran lendir yang
berlebihan.
Apabila melihat gejala ini, maka harus segera
dilakukan langkah pengobatan sebelum penyakitnya menjadi lebih parah.
Pengobatan yang lebih dini akan mengurangi jumlah ikan yang mati, bahkan
akan menyelamatkan ikan yang dibudidayakan.
Penyakit Ikan Lele
Penyakit dapat disebabkan oleh adanya gangguan dari jasad hidup atau sering disebut dengan penyakit parasiter dan yang disebabkan oleh faktor fisik dan kimia perairan atau non parasiter.
Jasad hidup penyebab penyakit tersebut diantaranya adalah virus, jamur, bakteri, protozoa, nematoda dan jenis udang renik.
Penyebab penyakit dari satu ikan ke ikan lainnya dapat melalui: - Kontak tidak langsung yaitu melalui peralatan yang terkontaminasi (selang air, gayung, ember dan sebagainya).
- Agent atau carrier (perantara atau pembawa).
- Aliran air yang masuk ke kolam.
- Media tempat ikan tersebut hidup.
- Kontak langsung antara ikan yang sakit dan ikan yang sehat.
Tindakan untuk mengatasi penyakit Lele
Tindakan
untuk mengatasi berbagai serangan penyakit dapat dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain aplikasi obat langsung ke ikan. Pengobatan
ini dapat dilakukan melalui penyuntikan. Tindakan pengobatan melalui
penyuntikan ini hanya efektif jika ikan yang terserang penyakit
jumlahnya sedikit.
Bakteri, jamur dan parasit merupakan sumber utama
penyakit pada ikan lele, walaupun demikian masih ada penyakit lain yang
belum diketahui penyebabnya.Gejala Klinis pada Ikan Lele yang Terserang Penyakit
- Myxobacteria, Ikan berenang dengan posisi mulut di atas (menggantung). Ada bintik putih pada kulit dan sekitar mulut
- Saprolegnia, Permukaan kulit ada semacam benang–benang putih halus (seperti kapas)
- Trichodina, Dactylogyrus, Gyrodactylus, Gerakan lemah, tubuh kurus, sering menggosokkan badan ke benda–benda keras.
Hama Ikan Lele
Hama adalah organisme pengganggu yang dapat memangsa, membunuh dan mempengaruhi produktivitas, baik secara langsung ataupun bertahap. Hama ini bisa berasal dari aliran air masuk, udara maupun darat.Ada dua cara untuk mencegah hama, yaitu:
- Melakukan pengeringan dan pemupukan kolam.
- Memasang saringan pada pintu pemasukan air (inlet).
Sumber: Berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar